by ICHSAN KURNIAWAN
Trichoderma. Inilah salah satu agens cerdas yang membantu kita dalam bertani. Sebagai agens hayati "multifungsi",karena selain berperan untuk pengendalian penyakit tanaman juga berandil penting dalam mempercepat pelapukan pada proses pembuatan kompos. Trichoderma sendiri adalahdari "kalangan" jamur tanah bersifat saprofit. Jenis ini kitaditemukan pada hampir semua jenis tanah dan tersebar luas di mana saja di muka bumi ini.
Ada dua jenis Trichoderma yang familiar dalampengendalian penyakit pada tanaman serta pembuatan kompos yaitu Trichoderma harzianum dan Trichodermakoningii. Trichoderma potensialdigunakan untuk pengendalian penyakit tanaman terutama yang disebabkan olehpatogen tular tanah (soil berne disease). Trichoderma merupakan cendawan antagonis terhadapbeberapa cendawan patogen, terutama terhadap cendawan tanah. Mekanismeantagonis adalah akibat persaingan makanan dan tempat tumbuh, pengrusakandinding sel patogen dan antibiosis. Trichoderma sendiri mempunyai kemampuan berkembang sangatcepat, sehingga menguasai areal tumbuh yakni tanah dimana lokasinya berada. Oleh karena itu cendawan lain tidak dapattumbuh dan berkembang dengan baik (dalam istilah saya pribadi saya sebut "cendawan bagak" (bahasa Minang, atau "Cendawan pemberani" (dalam bahasa Indonesia). Hal ini disebabkan peran dari hifa Trichodermaini dapat menembus dinding sel dengan bantuan enzim kitinase, sehingga dapat membunuh cendawan patogen atau mengacaukan aktifitas patogen. Selain itu antibiotik �trichoderin� yang dikeluarkannya dapat membunuh cendawan patogen.
Peran Trichoderma dalam aplikasinya
Beberapa peran cendawan ini dalam aplikasinya antara lain :
-Seed treatment (Perlakuan benih)
Dalam perlakuan benih/bibit dapatdilakukan dengan perendaman benih dalam larutan/suspensi Trichoderma yang sedarhananya dapat dilakukan dengan memasukkan 2 sendok makan biakan massal Trichoderma dalam wadah berisi 200 mlair, kemudian masukkan benih dan biarkan selama 15 menit.
-Bahan campur organik
Trichoderma (media beras atau dedak)dapat dijadikan campuran bahan organik pupuk kandang, kemudian dijadikan sebagai pupuk tanaman.Untuk pengendalian penyakit layu, seperti oleh cendawan Fusarium sp. pada tanaman pisangdapat digunakan 250 gram biakan Trichodermayang dicampur dengan 0,5 karung (� 25kg) pupuk kandang, kemudian dimasukkan dalam lobang tanam. Pengendalianberbagai penyakit pada tanaman sayuran terutama yang disebabkan oleh patogentular tanah juga dapat dilakukan dengan pencampuran Trichoderma untuk tiap karung pupuk kandang yang selanjutnyadigunakan sebagai pupuk dasar tanaman. Teknis praktisnya dapatdilakukan dengan memasukkan biakan Trichoderma sebanyak 3 sendok makan kedalam wadahberisi 200 ml air bersih (1 gelas air mineral). Setelah diaduk dapat digunakanuntuk perlakuan benih dengan merendam biji sayuran dalam suspensi tersebut.
-Bahan pembuatan kompos
Dalam pembuatan kompos1 kg biakan massal Trichodermadicampur dengan 1 karung pupuk kandang. Campuran ini ditebar tipis dan meratapada sisa tanaman yang akan dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dibuatdengan cara menumpuk sisa tanaman (seperti jerami) dengan volume � 1 m3, maka tumpukan dibagi atas 4 lapisan.
Trichoderma yangdigunakan adalah 1 kg dicampur dengan 1 karung pupuk kandang. Campuran inidibagi 4 dan tiap bagian ditebar pada tiap lapisan dan disiram. Jika komposdibuat dengan cara langsung pada jerami yang ditebar aplikasi campuran Trichoderma pupuk kandang dapat ditebarlangsung pada sisa tanaman yang akan dijadikan kompos.
InsyaAllah dalam sesi berikutnya kita akan bahas teknis pengkoleksian dan perbanyakan biang dari trichoderma ini. Semoga postingan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terutama petani kreatif seluruh Indonesia.
Post a Comment